Catatan Kecil Sebuah Pernikahan

22 07 2009

Pernikahan adalah salah satu momen penting dalam fase kehidupan manusia. Sebuah perayaan kehidupan yang selalu menyajikan cerita besar kebahagiaan. Namun di dalamnya banyak pula terselip kisah kecil yang patut dikenang untuk melengkapi kebahagiaan tersebut. Dibawah ini beberapa catatan kecil yang sempat terekam pada pernikahan seorang sahabat yang dibagikan oleh sahabat saya itu kepada saya.

  • Mempelai Pria (MP) hanya mengambil cuti kerja 1 hari dan Mempelai Wanita (MW) mengambil cuti kerja 2 hari untuk  pernikahan mereka.
  • MW membuat 3 kebaya untuk midodareni, pemberkatan gereja dan resepi, sementara MP cukup dengan 1 batik, 1 jas dan sewa beskap.
  • Jas MP dan kebaya MW dibuat oleh desainer yang sama.
  • Karena perbedaan tinggi badan yang tidak terlal mencolok, maka untuk mengimbangi sepatu MW yang memiliki hak 7 cm, maka selop MP diberi hak 5 cm.
  • MP memakai celana dalam yang sama dari 3 hari sebelum sampai pada hari pernikahannya karena tidak sempat membawa ganti.
  • Koin tanah liat yang dipakai untuk prosesi ‘Dodol Dawet’ digigit oleh kakek MW karena dikira biskuit.
  • Saat doa spontan, akibat grogi, MP yang harusnya mengakiri doa dengan ‘Kami mohon…’ malah mengucapkan ‘Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan’.
  • MP hanya boleh minum segelas air putih saat acara seserahan dan midodareni.
  • Bunga dekorasi gereja adalah hasil patungan dengan pasangan yg menikah pada pagi hari jam 10.00 WIB, karena MP dan MW menikah di siang hari 13.00 WIB. Kedua pasangan pengantin sama – sama pasangan Jakarta – Jogja.
  • Perias MW yang dijadwalkan datang jam 7 pagi, baru muncul jam 10.30 WIB, akibat ban bocor, sementara resepsi akan berlangsung jam 13.00 WIB, sehingga membuat MW panik dan menangis.
  • Malam sebelum pernikahan MP pergi makan sea food dan roti bakar dengan dua sepupunya tanpa pamit dan tanpa membawa HP sehingga membuat kuatir kedua orang tua dan nenek MP.
  • MW mengigil kedinginan akibat AC di gereja saat duduk di depan altar.
  • MP kesusahan memasukan cincin ke jari manis MW, karena ukurannya terlalu pas.
  • Lektor sakramen pernikahan (adik MW) salah duduk. Dia duduk di tempat duduk yang seharusnya diisi oleh misdinar (putra altar).
  • Sesi foto setelah pemberkatan di gereja harus diulang karena posisi kiri – kanan mempelai terbalik.
  • Semua bunga anggrek yang ada pada dekorasi gedung hilang diambil orang, bahkan sebelum acara resepsi dimulai. Seorang saksi mata melaporkan, pelakunya adalah seorang wanita tengah baya.
  • MP selalu tertawa setiap namanya disebut oleh MC dengan awalan ‘Bagus Fransiskus….’
  • Kue pengantin yang dipotong MP dan MW terdiri dari tiga tingkat. Tingkat pertama dan ketiga adalah kue sungguhan dan yang tingkat kedua adalah kue palsu, berupa stereofoam dilapis gula – gula. MP dan MW baru tahu saat memotong kue pengantin tersebut.
  • Saat acara suap – suapan kue, karena terlalu bersemangat untuk menyuapi ayah mertua, MP mematahkan garpu plastik saat hendak menusuk kue.
  • Blangkon yang dikenakan MP dan ayah MP terlalu besar, sehingga harus diganjal dengan kopyah putih (yang biasa dipakai umat muslim saat ibadah).
  • Selop ayah MP terlalu besar, sehingga harus diganjal kertas di bagian depannya.
  • Kakak dan kakak ipar MW menyanyi ‘Somewhere Only We Know’, tante MP menyanyi ‘Somewhere Out There’ dengan fals(eto), ibu MP menyanyi dua lagu keroncong dan teman MP bernama Toni menyanyi sebuah lagu pada acara resepsi.
  • Hak sepatu istri atasan MW berinisial JS, terjepit pada grill penutup selokan di area parkir saat hendak pulang dari resepsi, dan karena tidak bisa lepas, maka sepatunya ditinggal begitu saja.
  • Yang berhasil menangkap lemparan hand bouquet adalah teman MP dan MW bernama Abdul.
  • MP sempat menggendong MW di pelaminan dan diarak oleh anak – anak kecil yang menyanyikan lagu ‘Tak Gendong’ nya mbah Surip.
  • Rekor menangis terbanyak selama rangkaian acara dipegang oleh ibu MW.
  • Yang menghapus riasan MW setelah selesai resepsi adalah MP, menggunakan sendok, kapas dan make up remover.

Selamat buat mempelai berdua, semoga kebahagian selalu menyertai langkah kalian dalam mengarungi bahtera rumah tangga, sampai maut memisahkan.

FACEBOOK Share