Bruuuuuuuuussssssssss……………
Hujan lebat segera turun saat aku dan dosengila hendak masuk ke mobil. Sedikit basah tak mengapa lah. Kami berencana makan malam bersama.
” Ayo, jalan ke rumah Cisut…kita jemput mbok jamu itu”
Nih, Cisut aku belum kenal. Tapi dia akan bergabung dengan makan malam kami.
Butuh waktu 30 menit untuk sampai rumahnya, dan hujan sudah reda. Dosengila segera turun untuk memapah Cisut masuk ke mobil.
” Kenalin, ini Cisut.”
“Hai..”
“Hallo, pak…”
Aku melihat sesosok bidadari berkulit putih dengan mata lebar dan lesung pipi menyapa ramah. Wah, malam ini makan malam bersama bidadari, pikirku. Semangat….
Beukenhof letaknya di kaki gunung. Lokasinya terasing, namun sangat indah. Beukenhof artinya hutan pinus kata dosen gila. Jadi memang banyak pohon cemara berbuah pinus di sana.
Melewati anak tangga, sambil membayangkan steak dan segelas red wine, kami bergegas ke resepsionis.
“Maaf, mas dan mbak, jam last order sudah lewat. Kami sudah akan tutup.”
“Wah, untuk tiga orang saja gak bisa mbak ?”
“Maaf, kami tinggal melayani tamu yang tersisa saja.”
“Ughh…ya sudah, makasi mbak !”
Buyar sudah bayangan kami tentang steak dan red wine tadi. Tetapi atmosfernya sangat sayang untuk dilewatkan. Akhirnya kami foto – foto saja di sana. Mumpung ada satu bidadari di antara dua iblis keparat ini. Ha ha ha ha…..
Shared with Flock – The Social Web Browser
http://flock.com
Komentar