Living his life as a visual merchandiser. Before he was a furniture designer. Mulut manis yang berbisa means sweet but poisonous mouth. So, these sweet writings are venom for your brain, and will paralyze your common sense. Ha ha ha…
Living his life as a visual merchandiser. Before he was a furniture designer. Mulut manis yang berbisa means sweet but poisonous mouth. So, these sweet writings are venom for your brain, and will paralyze your common sense. Ha ha ha…
Hi,
temennya Enade ya?
Numpang baca blog mu setelah baca blognya enade yg seakan-akan mengiklankan blog mu.
Bagus!
sering2 nulis ya!
oh iya salam kenal
Nana
(temennya enade juga)
Mas, klo baca tulisan2mu tuh ketahuan banget kalo kamu tuh orangnya KRITIS abis.
bisa melihat hal-hal yang besar yang dimulai dari hal yang kecil dilihat dari sudut pandang yang ber….
salut banget ma cara nulismu. aku suka banget ma tulisanmu yang berjudul kedewasaan dan ketidakpedulian ma tulisanmu yang berjudul surat untuk adik.
jadi ingat ma mbak Tesa…
ayo kapan nulis lagi… š
@ Nana: Dikau punya blog to? Ngaku-aku temenku. Bukankah kita lebih dari sekedar teman? ~halah ….
@ Dhani: Mampir ke blogku juga dong …. he..he..he..
@ Mulutmanisyangberbisa: Pindah ke nama domain sendiri yuksss …
[…] Tentang Blogger […]
Yud, dah lama gak menengok blogmu, ternyata belum banyak yang berubah. Adakah sesuatu yang membuatmu jeda untuk sementara waktu ? Pasti karena keasikan maen ma Rafa, hehehe….dimaklumin deh ^_^. Aku tunggu tulisanmu yang baru ya, kangen baca tulisan-tulisanmu.