The Curious Case of Fragile

12 08 2011

Family Data 2010

Name: Mr. Logic Wise
Age: 32 years old
Relationship status:
-Husband of Fragile Wise
-Father of Cute Wise

Name: Mrs. Fragile Wise
Age: 31 years old
Relationship status:
-Wife of Logic Wise
-Mother of Cute Wise

Name: Cute Wise
Age: 2 years old
Relationship status:
-Son of Logic Wise and Fragile Wise

Family Data 2015

Name: Mr. Logic Wise
Age: 37 years old
Relationship status:
-Father of Fragile Wise
-Father of Cute Wise

Name: Ms. Fragile Wise
Age: 20 years old
Relationship status:
-Daughter of Logic Wise

Name: Cute Wise
Age: 7 years old
Relationship status:
-Son of Logic Wise





The Cover Up Lie

19 01 2010

Para pelaku selingkuh selalu memiliki 1001 alasan untuk menutupi perselingkuhannya. Nah, soal selingkuh menyelingkuhi kebetulan aku agak paham. Sebelum berdebat tentang batasan selingkuh maka selingkuh yang dimaksud disini adalah sesuai dengan definisi standar dari almarhumah adikku:

Selingkuh Hati, memiliki pikiran atau niat untuk menduakan cintanya. Syarat utamanya niat dan atau pikiran.

Selingkuh Aksi, memiliki pikiran, niat atau kesempatan untuk menduakan cintanya lalu merealisasikannya dalam sebuah tindakan. Syarat utamanya tindakan.

Kebohongan selalu ditutupi dengan kebohongan lainnya, begitu kata pepatah. Maka dari itu para pelaku selingkuh harus membekali diri dengan teknik berbohong untuk melancarkan aksinya. Ada beberapa teknik dasar berbohong untuk menciptakan alasan demi mengaburkan perselingkuhan, sejauh yang saya tahu, sebagai berikut :

Totally lie : Cerita yang dikemukakan benar – benar bohong, hanya karangan dan sama sekali lain dari apa yang terjadi. Contoh:
Ngakunya lembur tapi sebenarnya diner sama selingkuhan.
Ngakunya dinas luar kota tapi ternyata check-in di hotel sama selingkuhan.
Pelaku harus memiliki imajinasi tinggi sehingga mampu mengarang hingga detail – detail kecil saat dibutuhkan. Juga perlu ditunjang dengan daya ingat yang baik supaya tidak terjebak oleh cerita karangan sendiri.

Partly true : Cerita yang dikemukakan benar – benar terjadi, tapi cerita itu tidak menggambarkan keseluruhan kejadian (kamuflase). Contoh :
Ngakunya diner sama temen – temen tapi ternyata diantara temen – temennya itu ada selingkuhannya dan memang benar diner sama teman – teman tapi selama diner mojok berdua sama selingkuhannya atau setelah diner bikin acara sendiri sama selingkuhannya.
Ngakunya ketemu klien, tapi ketemuannya cuma setengah jam, yang dua jam lagi dipakai ‘indehoy’ sama selingkuhannya.
Pelaku wajib memiliki skill dalam meramu fakta dan fiksi menjadi cerita yang utuh sehingga menjadi sulit dibedakan mana yang benar dan mana yang bohong.

Playing innocent : Cerita yang dikemukakan benar terjadi, tapi berlagak bodoh dan menyangkal kalau terjadi perselingkuhan. Biasanya alasan ini diikuti dengan kalimat : ‘Kami cuma temenan’, ‘Kami gak ada apa – apa’, ‘Aku gak macem – macem’, ‘Dia tahu aku sudah punya kamu’, dan lain – lain.
Pelaku harus melatih dirinya agar bisa memasang mimik muka orang tidak bersalah atau seolah – olah sebagai korban dari keadaan yang sedang terjadi.

Setelah makin mahir, variasi bisa dilakukan dari ketiga teknik dasar ini, dan yang terpenting adalah konsistensi cerita, sehingga alibi yang dibangun bisa terdengar meyakinkan.

‘mmyb’





Dunia Rusak

14 01 2010

Hari ini hujan turun deras sekali. Sudah terbayang jalan pulang yang penuh dengan genangan air. Kondisi lingkungan ini memang sudah sedemikian rusaknya hingga hujan deras sebentar saja sudah mampu merendam jalan dan pemukiman hingga sebatas mata kaki.

Sekelebat terbayang dunianya bangsa Na’vi – dalam film avatar – yang harmoni. Hidup dalam kesatuan dengan alam segenap tubuh dan jiwanya. Dunia yang membuat Jack Sulley terpikat dan memilih mangkat dari dunia manusia dan terlahir kembali sebagai bangsa Na’vi.

Saat ini sedang membangun harmoni yang seperti itu. Akan tercapai atau harus mangkat dari dunia ini menuju kedamaian nirwana ? Seperti Jack Sulley?

Lebih gampang mengajak manusia untuk merusak (lingkungan / diri sendiri) daripada memperbaiki. Dan yang paling sukar adalah menjaganya supaya tetap baik.

Green your heart, mind and soul.

Kembali merenung….

‘mmyb’





Nasib Koin-koin Itu Selanjutnya

1 01 2010

Saat awal gerakan ‘koin keadilan’, aksi pengumpulan koin untuk mbak Prita, saya hanya melihat koin – koin tersebut pada nilai psikologisnya saja yaitu dukungan yang sangat besar untuk mbak Prita untuk melawan ketidakadilan yang mencoreng moreng wajah penegakan hukum di Indonesia. Bukan karena jumlah totalnya yang mencapai 825 juta rupiah (kompas.com), tapi nilai total tersebut terkumpul lewat koin, pecahan terkecil dalam mata uang, untuk menunjukkan banyaknya dukungan.

Setelah akhirnya secercah keadilan menghangatkan dunia peradilan kita dengan divonis bebasnya mbak Prita dari segala tuntutan pidana (dan segala tuntutan perdata setelah sebelumnya gugatan perdata dicabut oleh penggugat) saya anggap tugas psikologis koin – koin tersebut telah usai. Dan saya tersadar kembali bahwa koin-koin tersebut masih memiliki nilai nominal.

Menunggu keputusan mbak Prita, meskipun hak penggunaan koin-koin tersebut telah diserahkan sepenuhnya ke mbak Prita, akan diapakan ya uang sebanyak (literally) itu? Akankah nilai nominalnya juga punya manfaat besar kepada masyarakat luas seperti nilai psikologisnya? Sekedar penasaran saja, he he he…





Sebuah Pesan dari Anakku

22 12 2009

Setiap bangun di pagi hari, biasanya aku langsung menciumi perut istriku yang makin lama makin buncit. Ritual ini aku lakukan sejak kami berdua menerima keberadaan buah hati kami di dalam perutnya. Dan sejak umur kehamilan 14 minggu, aku selalu menempelkan telingaku ke perut istriku, sekedar mencoba menangkap suara-suara gerakan dari bayi kami.

Namun pagi ini aku terperanjat, ketika aku merasa mendengar suara lirih yang seolah – olah ingin berkata kepadaku :

“Papa, jika dapat mendengarkan suaraku, tolong sampaikan pesanku ini ke Mama :

Terima kasih untuk setiap doa, keringat dan air mata yang keluar untukku. Kasihmu yang tanpa batas pasti membuat hidupku lebih indah. Kesabaranmu akan menguatkanku untuk menghadapi kerasnya hidup yang kujalani nanti. Selamat Hari Ibu. Cintamu selalu melekat erat dihatiku dan menjadi semangat hidupku. Sampai bertemu nanti, Mama, di hari kelahiranku.”

(sunyi)

Persembahan untuk semua ibu di dunia yang telah mencintai anak – anak dan keluarganya tanpa kenal lelah.

Selamat Hari Ibu !





21 Desember, dua tahun lagi…

21 12 2009

Saya bingung dengan kebijakan yang diambil oleh salah satu lembaga agama di negara ini. Ada dua kebijakan yang saya amati.

Yang pertama adalah pencekalan Miyabi datang ke negeri ini. Kedatangan Miyabi – yang adalah artis film dewasa asal Jepang – ke negeri ini dipercaya bisa merusak moral bangsa. Rencana kedatangan Miyabi ini bertujuan untuk berpartisipasi dalam pembuatan film komersial lokal, dan bukan film dewasa. Ribut – ribut terjadi antara yang mendukung pencekalan ini dan rumah produksi yang berencana mendatangkan artis panas ini. Dampak yang entah sudah dipikirkan atau belum, masyarakat luas jadi penasaran dengan siapa Miyabi sebenarnya, sampai dia perlu dicekal. Dari yang gak kenal Miyabi, jadi kenal. Dari yang gak ngerti film – film panasnya Miyabi, jadi nonton bahkan mengoleksi. Sejak kasus ini mencuat, film panas Miyabi menjadi film yang paling dicari di sentra – sentra penjualan film bajakan.

Yang kedua adalah film 2012. Film ini dicekal karena menceritakan kiamat dunia, yang gak sesuai dengan keyakinan yg ada di negeri ini. Film ini yang dibuat berdasarkan kalender suku Maya di Amerika Selatan, dan disajikan dengan visual effect a la Hollywood. Lagi – lagi kontroversi dicuatkan oleh lembaga ini, dan dampaknya adalah masyarakat semakin penasaran dengan film kiamat versi suku Maya ini.

Ngomong – ngomong soal kiamat, memang gak ada yang pernah tahu pasti kapan dan bagaimana terjadinya. Yang ada hanya prediksi dan katanya, katanya, katanya….

Tapi ketika kita semua ditanya tentang kiamat, rata – rata akan menjawab sebuah konsep tentang mati massal, dengan versinya masing – masing. Ya, kiamat selalu diartikan dengan mati massal pada waktu yang sama dengan cara yang sama. Padahal mau mati bareng – bareng atau enggak, masing – masing punya kiamatnya sendiri – sendiri. Kiamat adalah akhir dunia, akhir hidup kita. Bisa saja kiamat saya adalah besok dan kiamat anda tahun depan. Atau bisa saja saya dan anda mati massal dalam sebuah bencana alam.

Saya masih bingung dengan orang – orang yang meributkan bagaimana mereka akan mati, dan malah gak berpikir bagaimana mereka seharusnya hidup. Bahkan di Jakarta akhir – akhir ini, mulai ada trend untuk bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari lantai atas sebuah mall. Dulu kasus bunuh diri selalu sembunyi – sembunyi, biar orang gak tahu, sekarang mulai terang-terangan di tempat umum. Mungkin cara kita mati memang sebuah isu penting…..hmmm….gak tau deh.

Mengutip perkataan William Wallace (Mel Gibson) dalam film Braveheart, yang sudah saya tonton ulang 5 kali, memang pantas untuk diingat :

‘Every man surely dies, but not every man really lives…’

Namun dibalik semua kontroversi di atas, saya jadi berimajinasi, seandainya memang akan terjadi kiamat pada 21 Desember 2012, saya ingin menghabiskan sisa waktu saya bersama Miyabi…

‘mmyb’





Wife 1.0 and Girlfriend 7.0

19 12 2009

Tribute to Aira (ucky_iteb@yahoo.com)
I want to share an e-mail from a friend. Here it is :

Dear Tech Support:
Last year I upgraded from Girlfriend 7.0 to Wife 1.0. I soon noticed that the new program began unexpected child processing that took up a lot of space and valuable resources. In  addition, Wife 1.0 installed itself into all other programs and now monitors all other system activity. Applications such as Poker Night 10.3, Football 5.0, Hunting and Fishing 7.5, and Racing 3.6 no longer run,  crashing the system whenever selected. I can’t seem to keep Wife 1.0 in the background while attempting to run my favorite applications. I am thinking about going back to Girlfriend 7.0, but the uninstall doesn’t work on Wife 1.0. Please help !

Thanks,
A Troubled User.
________ _________ _________

REPLY FROM TECH SUPPORT:
FORWARD TO: CRACK-FORUM

Dear Troubled User:
This is a very common problem that men complain about. Many people upgrade from Girlfriend 7.0 to Wife 1.0, thinking that it is just a Utilities and Entertainment program. Wife 1.0 is an OPERATING SYSTEM and is designed by its Creator to run EVERYTHING!!! It is also impossible to delete Wife 1.0 and to return to  Girlfriend 7.0. It is impossible to uninstall, or purge the program files from the system once installed. You cannot go back to Girlfriend 7.0 because Wife 1.0 is designed to not allow this. Look in your Wife 1.0 manual under Warnings – Alimony – Child Support. I recommend that you keep Wife 1.0 and work on improving the situation. I suggest installing the background application “Yes Dear” to alleviate software  augmentation. The best course of action is to enter the command C:\APOLOGIZE because ultimately you will have to give the APOLOGIZE command before the system will return to normal anyway. Wife 1.0 is a great program, but it tends to be very high maintenance. Wife 1.0 comes with several support programs, such as Clean and Sweep 3.0, Cook It 1.5 and Do Bills 4.2.  However, be very careful how you use these programs. Improper use will cause the system to launch the  program Nag 9.5. Once this happens, the only way to improve the performance of Wife 1.0 is to purchase additional software. I recommend Flowers 2.1 and Diamonds 5.0 ! WARNING!!! DO NOT, under any circumstances, install Secretary With Short Skirt 3.3. This application is not supported by Wife 1.0 and will cause irreversible damage to the operating system.

Best of luck,
Tech Support
________ _________ _________

REPLY FROM CRACK-FORUM:

Dear Troubled User,
All what Tech Support said is true. I used to have the same problem as you do, several months ago. I looked for solution in the manual under troubleshooting but could’nt find the answer. There is no way you can uninstall Wife 1.0, but the good news is you can manage having dual Operating Systems. I run both Wife 1.0 and Girlfriend 7.0, now. I suggest you to make two partitions in your heartdisk. Install Wife 1.0 in drive C as main OS and then install Girlfriend 7.0 in drive D as the secondary OS. DO NOT install both OS in the same drive or they will crash each other. You can run main utilities and some entertainment programs in Wife 1.0, and switch to Girlfriend 7.0 whenever you want to run your favourite application that isn’t supported by Wife 1.0. I hope this could help solving your problem.

Good luck,
‘mmyb’





Ring#13

17 12 2009

“Ring berapa ?”

“13.”

“Yang satu lagi ring berapa ?”

“Cuma mau bikin satu aja.”

“Loh, cincin kawin kok cuma satu ?”

“Iya, om. Cincinnya ilang satu, mau bikin lagi.”

“Oh, gitu. Istrinya ceroboh sekali ya……”

“Yang ilang punya saya kok om……”

“Loh, kok 13 ? Jarimu kecil amat.”

“Iya, om. Emang kecil, biar gampang buat ngupil.”

Hi hi hi……ini kali kedua aku bikin cincin kawin. Cincin yang asli hilang, lepas di laut saat snorkeling di Gili Trawangan dalam rangka honeymoon. Jadi…officially cincin itu hanya berumur 9 hari. Memang bodoh……Kenapa harus snorkeling pake cincin ya? Waktu itu mau ngetes reaksi emas putih sama air laut kali ya?

Saking sibuk dan malasnya, baru sempat minggu ini bikin cincin lagi. Dan mungkin sedikit terpaksa karena sudah menjelang Natal. Pikir – pikir, nanti kalo kumpul keluarga pasti ditanyain kalau gak pakai cincin. Setelah jadi cincinnya mau minta diberkati lagi sama Romo yang menikahkan dulu, supaya umurnya lebih awet……se-awet pernikahannya, amin.

“Mas……mas……pinjem jarinya sebentar dong buat ngupil, jariku gendut – gendut……susah masuknya…”

“Maksud om……!!??! Nih, saya pinjemin jari kaki aja, mau ndak ?”





Secuil Tanda Tanya Kepada HIV +

7 12 2009

(Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada pengidap HIV +)

Dalam rangka hari AIDS sedunia, beberapa TV lokal menayangkan talkshow dengan nara sumber pengidap HIV +. Salah satunya adalah gadis muda berambut lurus, berkacamata, kelahiran tahun 1984. Kebetulan saat itu saya sedang makan, jadi tidak ingat betul konteks pembicaraannya. Hanya ada beberapa statement yang tertangkap oleh otak saya, dan membuahkan dilema dalam pikiran saya. Berikut statement – statement tersebut:

1. AIDS bukanlah penyakit moral.

Saya bisa mengerti statement ini bila seseorang mengidap HIV + dari ibunya atau dari transfusi darah. Tetapi saat saya tahu bahwa gadis tersebut terinfeksi HIV akibat perilaku seks bebas dan kecanduan narkoba, saya jadi sedikit miris dengan statementnya tersebut. Sebagian besar penularan HIV justru dari perbuatan amoral tersebut. Mungkin akan lebih tepat jika dia bilang begini: “Pengidap HIV + tidak perlu lagi dihakimi secara moral, karena mereka tentu sudah sangat menyesali akibat dari perbuatannya tersebut.” Memang tidak semua penyakit AIDS bermula dari perbuatan amoral, tetapi bagi yang mengidapnya karena perbuatan amoral mestinya tidak perlu malu menyatakan penyesalannya.

2. Pengidap HIV + butuh perhatian dan kepedulian.

Memang benar, menanggung beban sebagai pengidap HIV + tentu membutuhkan support yg luar biasa besarnya. Kembali lagi kepada gadis muda ini dengan latar belakang perilaku seks bebas dan pecandu narkoba. Saya jadi bertanya – tanya, waktu itu tidak adakah seorang pun yang mengingatkan dirinya betapa berbahayanya perilaku tersebut? Waktu itu, bukankah dia tidak peduli pada dirinya sendiri dan bahwa dia dengan sadar telah membahayakan dirinya sendiri dengan perilaku tersebut?
Itu hanya pertanyaan kontemplatif saja, mengingat dia menuntut orang lain untuk peduli. Tapi saya salut kalau dia berani jadi ‘bad example’ untuk mengingatkan anak – anak muda yang belum terinfeksi untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

3. Pengidap HIV + masih bisa bekerja seperti orang normal, jangan ada diskriminasi.

Saya langsung membayangkan diri saya sebagai kepala HRD sebuah perusahaan. Lalu saya mempekerjakan seorang HIV+. Lalu suasana kantor jadi tidak kondusif. Pekerja yang lain menjadi resah oleh kehadiran pekerja HIV + tersebut. Lalu apa yang harus saya lakukan? Untuk membuat orang lain menerima pekerja HIV + tersebut seperti saya menerimanya, tentu bukan perkara yang mudah, belum lagi kalo sampai berujung mogok kerja. Saya lalu berpikir bahwa masalah diskriminasi ini jadi tidak sesederhana yang saya bayangkan.

Secuil tanda tanya ini muncul, menjadi PR buat saya, untuk lebih memahami posisi pengidap HIV + dalam masyarakat.

‘mmyb’





Whatever…Woman…(updated)

4 12 2009

“Whatever you give to a woman, she’ll make it greater. God has created them like that, it’s their nature.”

My lips were forming a curved line of smile, when I read the quote above. These are what across my mind after I finish reading it :

– If you give a start of small issue to a woman, then she will finish it by life crisis, full of tears.

– If you give shopping right to a woman, then she will close a massive purchasing deal.

– If you give a tinny credit card to a woman, then she will swipe a huge debt in your account.

– If you ask a little help to a woman, then she will consider it as if it’s a big sacrifice to do.

– If you give a compliment to a woman, then she will feel that she deserves a reward.

– If you give a small complaint to a woman, then she will give you back a bigger one in return.

– If you give your understanding to a woman, then she will think she is free to do anything she wants.

– If you ask for having sex to a woman, then she will convince you that you are a sex maniac.

– If you refuse for having sex to a woman, then she will tell everyone that you are gay.

– If you give three milligram of sperm to a woman, then she will multiply into three kilograms baby out of it.

May be the list will grow, I will update it later. Hey all men, help me out with this, he he he he….
No offense women, it’s just the way you are !

*******

Just a few seconds I posted my writting above, a mad female friend sent me the original quote. Here it is, along with my nasty comment :

Whatever you give a woman, she will make greater. (Note: whatever. So it can be something positive or negative, right?)

If you give her sperm, she’ll give you a baby.
(Agree. I have mentioned it before)

If you give her a house, she’ll give you a home.
(And if you don’t, she’ll give you hell)

If you give her groceries, she’ll give you a meal.
(The meal comes from the nearest fast food restaurant, and the groceries stay in the fridge, how many young woman can cook nowadays)

If you give her a smile, she’ll give you her heart.
(Does it mean that she only gives her heart to you? Imagine how many smile she receives and how many heart she gives away, easily)

She multiplies and enlarges what is given to her.
(Yes, that is the big idea, allright)

So, if you give her any crap, be ready to receive a ton of shit! (Don’t worry guys, when you get married you will get used to it, even you will receive ton of shit without any reason at all!)

Again….no offense, and don’t get me wrong.
I don’t hate women, in fact I love them. I love my mom. But I do hate this kind of quote. So, I mock the quote, not women.

Why?
Because I believe man and woman in equal partnership. Should we fight to find which gender is better than the other one? Why do we need to feel more special than the other? We are all special. We share life. Let us live hand in hand.

I believe the quote is only a joke, so I try to make fun of it. He he he…

I love you, women…
Peace !

‘mmyb’